
Mengapa Wakaf Sumur Itu Penting?
Air adalah kebutuhan dasar yang nggak bisa digantikan. Sayangnya, masih banyak saudara-saudara kita di pelosok yang kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka harus berjalan jauh, mengantre berjam-jam, bahkan kadang menggunakan air yang kurang layak untuk keperluan sehari-hari.
Inilah alasan kenapa wakaf sumur jadi solusi yang sangat dibutuhkan. Dengan berwakaf sumur, kamu nggak hanya membantu menyediakan air bersih, tapi juga meningkatkan kualitas hidup banyak orang. Bayangkan, air bersih yang kamu wakafkan akan digunakan untuk minum, memasak, mencuci, hingga beribadah. Manfaatnya besar banget, kan?
“Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta'ala,”(HR. Muslim).
Wakaf sumur juga nggak hanya memberi manfaat untuk hari ini, tapi bisa terus dirasakan selama sumur itu ada dan digunakan. Jadi, setiap tetes air yang mengalir dari sumur wakaf, insyaAllah jadi pahala yang terus mengalir untuk kamu.
Basahi Hidup Mereka yang Kekeringan Bangun Sumur untuk Mereka yang Kekurangan!
Masih banyak saudara kita yang kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal kebutuhan air harian berpengaruh pada fokus mereka untuk menjalani hari. Bagaimana bisa fokus beraktivitas jika mereka lelah, karena setiap hari harus mencari air. Maukah Anda menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan harian mereka dengan menghadirkan sumur untuk orang lain dalam gerakan Wakaf Sumur?

Utsman bin Affan dan Sumur Wakaf yang Melegenda
Salah satu kisah inspiratif tentang wakaf sumur datang dari seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu Utsman bin Affan. Beliau dikenal sebagai salah satu khalifah dan sahabat yang sangat dermawan. Salah satu amal jariyahnya yang masih dikenang hingga saat ini adalah pembelian sumur Raumah di Madinah.
Pada masa itu, sumur Raumah dimiliki oleh seorang Yahudi yang menjual airnya dengan harga mahal. Umat Islam yang kurang mampu sering kesulitan mendapatkan air bersih. Mengetahui hal ini, Utsman bin Affan dengan ikhlas membeli sumur tersebut seharga 20.000 dirham, jumlah yang sangat besar pada masa itu.
Setelah membelinya, Utsman tidak menggunakan sumur itu untuk kepentingan pribadi. Sebaliknya, ia mewakafkannya untuk kepentingan umat. Umat Islam bebas mengambil air dari sumur itu tanpa biaya, dan keberkahan sumur ini terus dirasakan hingga kini. Bahkan, keuntungan dari pengelolaan lahan di sekitar sumur tersebut masih digunakan untuk amal hingga saat ini.
Kisah Utsman bin Affan ini menjadi teladan besar tentang bagaimana wakaf sumur bisa menjadi amal jariyah yang tak terputus. Yuk, kita lanjutkan semangat kedermawanan beliau dengan berwakaf sumur untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan!












Nuri Fitria
Luar biasa! Program wakaf sumur ini benar-benar menginspirasi. Terima kasih telah menyediakan platform untuk kami berbagi dan membantu sesama.